Kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam program ekstrakurikuler adalah langkah penting dalam mengoptimalkan pengembangan potensi siswa di luar jam pelajaran reguler. Dengan adanya kolaborasi ini, siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan mendalam, serta dapat mengembangkan keterampilan serta minat yang sesuai dengan bidang yang diminati.
Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam program ekstrakurikuler dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan bahwa “melalui kolaborasi ini, siswa dapat belajar dari praktisi di lapangan dan mendapatkan pengalaman nyata yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas.”
Salah satu contoh kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam program ekstrakurikuler adalah kerjasama antara sebuah sekolah dengan perpustakaan umum setempat. Dalam program ini, siswa diajak untuk aktif membaca buku dan mengikuti diskusi bersama dengan komunitas pembaca. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat baca siswa, tetapi juga membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai topik.
Menurut Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam program ekstrakurikuler juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan soft skills seperti kerjasama tim, komunikasi, dan kepemimpinan. “Dengan terlibat dalam kegiatan di luar sekolah yang melibatkan berbagai pihak, siswa akan belajar untuk bekerjasama dan beradaptasi dengan beragam situasi,” ujarnya.
Dengan demikian, kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam program ekstrakurikuler merupakan langkah yang tepat untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu mereka untuk mengembangkan potensi secara holistik. Melalui kerjasama yang baik antara kedua pihak, diharapkan dapat lahir generasi yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.